Hikayat Daun
daun mulai tak kerasan di ujung ranting
bergoyang lalu berucap salam
melambai sejenak lalu mampir
di beranda sungai; mengiba akan akhir yang indah
namun air terlalu bijaksana untuk menolong,
ia tambatkan daun di sisi limbah plastik manusia
bergelantungan dari ujung fajar hingga akhir senja
berlantun tengadah dengan cerca tak berwajah
sayup-sayup senyap
tiap serat hingga lenyap
langit menangis akan akhir daun yang tak manis
melabrak awan akan adil Tuhan
dalam senyum tipis awan
berujar, puji nikmat adalah emas
2010-08-11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar